Di bentang jarak
Kita bersicumbu dalam rintih
Masing-masing sembunyikan luka
perih
Sepertinya memang lazim terjadi
Juga keadaan berlalu saja
setiap hari
Seolah kita saling mengerti
Dan saling memahami
Pada suatu waktu tertentu
Mungkin masing masing dari kita
Pasti mengalami jantung meledak
Degubnya berderakan
Kepala berisik oleh logika asmaradahana
Yang kapan saja bisa membakar jiwa
Karena nafsu tak lagi dapat ditundukkan
Kemudian masing masing dari kita
Diam diam saling merasai keadaan yang tak pasti
Hati besam dikoyak pertanyaan yang tak menjanjikan
jawaban.
Dalam ruang kosong, pada jeda hari
Sungguh naif bila aku dan kamu tak saling kangen
Sedang malam malam hanya tahu; hening
Kecemasan melayang-layang
Dalam sergapan hasrat yang ngeri
Selalu memaksa untuk lekas jumpa
Agar lebur segenap ihwal prasangka buta
Apakah kita musafir yang saling mencari, berjalan
sepanjang gerimis?
Jember, 2022
Posting Komentar