Daras Filsafat – pada era digital sekarang, kreativitas bukan lagi milik kalangan muda urban atau insan-insan perfilman profesional semata, di kecamatan Cluring, tepatnya di desa Sarimulyo bapak-bapak yang berprofesi sebagai petani, buruh, atau pekerja serabutan, justru malah memilih jalan berbeda saat mengisi waktu luangnya, yakni membuat film pendek. Melalui kanal YouTube bernama Gege Media Film (https://youtube.com/@gegemediafilm?si=9LenVlF9M4-74XSz), mereka menunjukkan bahwa usia dan keterbatasan bukan halangan untuk tetap produktif dan kreatif.
Berbekal kamera sederhana, bersama semangat kebersamaan, mereka malah menyulap sore hari menjadi sesi syuting, halaman rumah menjadi lokasi film, dan teman sebaya menjadi aktor dadakan. Film yang mereka buat tidak hanya menghibur, tapi juga memotret kehidupan sehari-hari masyarakat desa dengan cara jenaka dan akrab.
“bukan artis cak, apalagi kami tidak berangkat dari ilmu perfilman, tapi niat kami ingin berkarya,” ujar salah satu anggota tim, Cak Yudi sapaan akrabnya, sambil tertawa lepas. “Buat rekam jejak, cerita cak ke anak cucu nanti kalau kakeknya pernah berkarya. “ Tandasnya
Di antara judul-judul video mereka yang mulai dikenal penonton lokal adalah "Blantikan", "Dukun - Perkoro Endang", dan berbagai konten komedi berbahasa Jawa dengan logat khas Banyuwangian. Bahkan tak jarang, proses syuting mereka sendiri diunggah dalam bentuk “behind the scenes” yang memperlihatkan kelucuan alami saat kamera belum mulai merekam.
![]() |
Prosesi Syuting Gege Media Film |
Meski subscribernya belum banyak, tetapi semangat mereka terus membara. Beberapa video bahkan mulai mendapat ratusan penonton dan komentar positif dari warga yang bangga akan kreativitas lokal ini.
“Yang penting konsisten, meski hasilnya belum besar. Ini bagian dari kesolidaritasan kami,” tutur Reza Gun, dan Holis yang kadang biasa merangkap sebagai juru kamera sekaligus penulis skenario.
![]() |
Potret salah satu pemain film Gege Media Film |
Melihat apa yang dilakukan Gege Media Film bukan hanya sekadar produksi konten digital, tapi juga bentuk nyata dari ekspresi karya yang berasal dari rakyat. Mulai dari film-film sederhana yang di unggah di kanal Youtube Gege Media Film banyak menyimpan nilai gotong royong, humor desa, hingga kritik sosial halus.
Kini, lewat YouTube, desa mereka bukan lagi hanya titik kecil di peta, tapi dengan kehadiran mereka malah justru berpartisipasi dalam panggung digital yang lebih luas lagi.
Kehadiran channel Gege Media Film tak lebih sekedar bukti bahwa berkarya tidak mengenal usia, tempat, atau gelar profesionalisme. Cukup keberanian, kebersamaan, dan sejumput waktu di antara lelah kehidupan.
3 komentar
yang baik
untuk kita saling membersamai
🙏
Sebagai bagian dari semangat untuk terus berkarya kami selaku bapak-bapak yang masih perlu banyak sekali belajar ini mengucapkan terimakaaihh atas narasi panjang yang penuh cinta 🩷