no fucking license
Bookmark

Saya Harap Pak Prabowo Mengganti Brimob dengan Linmas

Ilustrasi AI

Dalam dinamika keamanan dan ketertiban regional yang selalu dinamis, Brimob sering menjadi simbol kekuatan bersenjata yang siaga menghadapi berbagai situasi darurat sipil. Namun, di balik keberadaannya yang penuh disiplin dan militeristik, saya membayangkan sebuah alternatif yang lebih membumi, humanis, dan dekat dengan rakyat: mengganti fungsi Brimob dengan Linmas.

Mengapa Linmas? Linmas atau Perlindungan Masyarakat memiliki karakter yang berbeda dari Brimob. Mereka lebih dikenal di tingkat desa dan kelurahan, berperan menjaga keamanan ditingkat lokal, membantu bencana, hingga mendukung kelancaran acara hajatan masyarakat.

Wajah Linmas adalah wajah yang akrab di jalanan desa, saat pengamanan pemilu, di pos ronda (kamling), warung, Mereka tidak menakutkan, justru senyum bersahaja yang selalu lekat dengan kepribadian mereka.

Jika Pak Prabowo sebagai Presiden berani mengambil langkah radikal ini, menurut hemat saya dampaknya bisa luas. Pertama, pendekatan keamanan yang dilakukan aparat Linmas akan lebih mengutamakan pencegahan (preventif) dan kemitraan dengan warga dari pada penindakan yang bersifat represif. 

Masyarakat tidak lagi merasa diawasi dengan tameng, moncong senjata, bom molotov, dan kendaraan rantis seperti baracuda. Misalnya, tetapi dilindungi dengan tangan terbuka. Kedua, anggaran yang selama ini besar untuk membiayai perlengkapan taktis dan operasi militeristik bisa dialihkan ke pelatihan, kesejahteraan, dan pemberdayaan Linmas, sehingga kualitas pengamanan sipil meningkat.

Tentu, ide ini tidak tanpa tantangan. Brimob dibentuk untuk menghadapi situasi luar biasa: kerusuhan besar, terorisme, atau konflik bersenjata. Menggantinya sepenuhnya dengan Linmas bukan perkara mudah dan bisa menimbulkan celah keamanan. Namun, kita juga harus jujur mengakui bahwa wajah keamanan Indonesia terlalu lama bertumpu pada pendekatan keras, reaksioner dan pada akhirnya menelan korban.

Saya dengan kesadaran penuh perlu memberi masukan kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Sudah saatnya negara ini mencoba yang lebih lunak dan lebih dialogis dalam setiap upaya penyelesaian huru-hara.

Saya berharap Pak Prabowo melihat potensi besar dari Linmas: kekuatan yang berakar di desa, penuh semangat pengabdian, tidak suka selfie dalam setiap pengamanan, selalu hadir tepat waktu, dan dipenuhi orang-orang biasa yang mengenal lingkungannya dengan baik.

Mereka mungkin tidak memegang senapan serbu, granat asap, atau tameng dan pentungan atau bahkan kendaraan taktis sekelas baracuda, tetapi memegang kunci kepercayaan masyarakat.

Dalam dinamika global yang semakin kompleks, justru itulah senjata terkuat.

Rahayu

 

Oleh : Sipar

Posting Komentar

Posting Komentar