no fucking license
Bookmark

Mulat-Sarira

Seseorang memang perlu melihat dirinya sendiri. Melihat jauh ke dalam untuk mengerti dan menemui diri, seperti Bima menemui Dewa Ruci di kedalaman samudera kehidupan. Yang tak lain dirinya sendiri. Melihat diri untuk menemukan diri, bukan yang kebanggaan-kebanggaan. Tapi kenaifan-kenaifan, kelemahan, yang kurang, rusak, dan yang pasti peyot.

Melihat diri dalam terminologi Jawa, kurasa bermakna menyadari nilai kemanusiaan, menyadari keberadaan di tengah keberadaan yang lain. Sehingga menumbuhkan sikap "njangkepi" (menyempurnakan) dan "ngerungkebi" (mengerti, melindungi, mengayomi) terhadap "liyan".

Di dalam melihat diri, leluhur Jawa mengajarkan kearifan yang menggerakkan diri mengubah, lalu mengolah kehidupan dengan jati diri. Sikap kemanusiaan yang tak permisif.

Penafsiran yang berbeda-beda terhadap dunia, bagi Karl Marx, tak sepenting mengubahnya. Realitas dan struktur sosial, mutlak harus diubah. Sejatinya, Marx melancarkan kritik ideologi guna menegaskan dalil Hegel tentang keterasingan. Keduanya memang menarik. Namun keduanya, saya rasa melupakan pergulatan subyektif yang eksistensial dalam diri manusia.

Merubah realitas, dalam terminologi "mulat"-nya orang Jawa, mestilah diawali dengan merubah diri, sudut pandang, dan bagaimana seseorang melihat diri dan kehidupannya. Di sini, pengenalan terhadap jati diri menjadi utama sebelum menyentuh realitas di luar. Sebab barangkali, justru diri sendirilah yang menjadi bagian dari persoalan mendasar dari realitas sosial yang berlangsung.

Tapi kekuasaan yang tiran, selalu berwatak narsis. Gila citra. Megalomania yang kejam. Ia tak perlu melewati kanal-kanal aturan atau hak orang banyak, tak mengandung pengertian terhadap kearifan kemanusiaan.

Dengan demikian, melihat dan mengolah "ke dalam" mengokohkan niat baik nan tulus guna mendasari tiap perilaku, menundukkan keberkuasaan yang ingin ablosut. "Ma-bi-anfusihim: apa yang ada di dalam dirimu," kata-Nya. "Mulat sarira."


Oleh : Taufiq Wr Hidayat

Posting Komentar

Posting Komentar